Ayah, bukan seperti itu kita mengingatnya?
Dalam sujud adakah namanya?
Dalam jalan sukses kita adakah kebanggan yang disematkan untuknya?
Ayah, Sudahkah kita menobatkannya sebagai pahlawan dengan banyak jasa?
Ayah pergi, saat fajar'pun malu-malu untuk menunjukan keindahannya
Dia belum sarapan pagi ini, pedulikah kita akan hal itu?
Bahakan terbangun dari tidur'pun belum kita lakukan
Sudahkah kita mengingatkannya agar tidak pulang terlalu malam, sebab kerinduan dan kecemasan kita?
Ayah pulang dari kerja dengan mimik gembira dan pasti hati'nya lesuh
Entah tekanan apa yang dia terima, aku tidak perduli
Saat ini ia sudah dirumah dan disinilah ia akan merasakan mimik gembira tanpa hati lesuh
Itu pekerjaan ku selain belajar dan bermain, iya. Aku dan ayah berteman
Ayah tahukah, andai kita tidak perlu makan dan minum atau apa pun bisa kita tanam dan berbuah
Kau tidak perlu seperti ini
Lupakan semua yang ku minta saat nanti kau menerima gaji
Permintaan ku sekarang hanya beberapa dan itu tidaklah sulit
Ayah, jangan sakit
Ayah, gembiralah
Ayah, ceritakan aku tentang masa kecil ku dulu
Ayah, aku ingin ayah lihat dan merasakan kesuksesan ku
Ayah, ingin kah kau merasakan tanah suci? Aku akan membawa mu kesana
Ayah, do'a kan aku dalam sujud dan kasih mu.
~: Juhdi Mutaqin
(Didedikasihkan: Untuk Ayah dan semua jasanya yang dia berikan terhadap ku, Miss you Dad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar